FRIENDS DAILY STORIES
CHAPTER 2
Jam istirahat di taman
belakang sekolah
Sai duduk tenang
mengamati Gaara, yupz! Dia lagi sibuk nglukis wajah sahabatnya yang sebenarnya
sama datarnya dengan wajahnya.
Naruto bermain catur
dengan Sasuke, dan sudah berkali-kali dikalahkan dengan mudahnya.
Gaara tak bisa
bergerak, hanya diam seperti instruksi yang diberikan Sai.
“Ah,,, kenapa hidup
kita seperti ini terus?”, tiba2 Naruto melesatkan isi pikirannya.
“Kalau kalah mengaku saja
kalah, kenapa kau harus membawa-bawa kita?,” komentar Sasuke
“Naruto, tolong jangan
mengganggu konsentrasiku”, Sai ikut mencela.
Gaara hanya diam
mengikuti alur.
“Eh kalian, kalau misalnya kalian sebagai seorang
pria kemudian 3 lainnya di antara kita perempuan, kalian akan pilih siapa untuk
dijadikan pacar?”, pertanyaan aneh yang tiba2 keluar dari mulut si kunyuk,
Naruto.
“Kenapa kau menanyakan hal2 aneh seperti itu?”,
tanya Sasuke.
“Perlukah kami menjawab pertanyaan bodohmu?”, Sai
menambahi.
“Apa kau harus selalu terlihat bodoh?”, Gaara
melengkapi pertanyaan.
‘Eh kalian! Jangan mengintimidasiku, cukup jawab
saja!”, bela Naruto.
“Tidak mau!”, jawab ketiga lainnya dengan kompak.
“Ayolah! Ini hanya sebagai perbandingan saja. aku
tahu masing2 di antara kalian pasti penasaran kan?. Jujur saja!”, raut wajah
Naruto jelas berusaha memperdaya sahabat2nya lagi. Sementara ketiga sahabatnya
sudah bisa ditebak bahwa mereka benar2 terpengaruh.
“Sou ka! Kita mulai dari Sai. Kau pilih siapa, aku,
Sasuke, atau Gaara?”.
“Hmm…meskipun Naruto orangnya bodoh, ceroboh, dan
tak pernah peka dengan situasi. Tapi kau orang yang selalu mempedulikan orang
lain daripada dirimu sendiri. jadi aku memilihmu.” Jelas Sai panjang lebar yang
sukses membuat Naruto nyengir.
“Jawaban yang sangat bagus Sai!”, puji Naruto yang
sebenarnya secara tidak langsung memuji dirinya sendiri.
“Sasuke, bagaimana dengan mu?”, lanjut Naruto.
“Yang jelas aku tidak akan memilih orang bodoh
sepertimu”, ungkap Sasuke.
“ah, kau tak perlu menghinaku. Aku , sebenarnya aku
lebih pintar darimu.”
“Sudah jelas kau bodoh!”.
“Ya sudah! Kalau kau tak memilihku, pilih siapa?”.
“Tidak juga Sai, dia terlalu memujamu. Jadi, aku
pilih Gaara. Catatan prestasi akademik dan non akademiknya bagus. Dia juga
orang yang hanya berbicara hal2 yang perlu saja, tidak banyak omong sepertimu. Aku
juga suka sifatnya yang misterius. Akan banyak hal menarik bisa dekat dengan
orang sepertinya.”
Mendengar jawaban Sasuke, terlihat wajah kesal
Naruto, Sai hanya mengangguk-anggukkan kepalanya, sementara Gaara sedikit
ke-GR-an + ngrasa merinding takut kalau2 Sasuke tiba2 jadi homo dan benar2
menyukainya.
“Eh Gaara, bagaimana denganmu?”.
“Kenapa aku harus menjawab pertanyaan bodoh ini?
Jangan coba2 memperdayaku, Naruto!”, mata Gaara memancarkan sinar merah darah
siap menembus jantung Naruto. Sukses membuat nyali Naruto mengerut.
“Kenapa lagi2 kau menatap sahabatmu sedingin itu?
Kau tau kan tatapanmu yang paling mengerikan?”, jelas Sai yang emang selalu
berbicara apa adanya tanpa dipikir2 dulu.
“Aku, akan memilih Naruto. Dia yang paling tidak
popular diantara kita. Jadi aku tidak akan pernah merasa khawatir dia bakal
selingkuh”, jawaban yang tiba2 meluncur dari mulut Gaara.
“Wah! Aku tidak menyangka kau akan memilihku”,
Naruto lagi2 nyengir.
“Lalu bagaimana denganmu?”, pertanyaan tajam Gaara
yang langsung ditujukan pada Naruto.
“Hehe… sebenarnya aku tidak tau harus pilih siapa.
Sai, kau itu orang yang sangat perhatian padaku meskipun kadang sangat
menyebalkan. Sasuke, meskipun aku selalu menganggapmu sebagai saingan tapi
ikatanku denganmu paling dalam. Gaara, aku selalu salut pada kemampuanmu dan
kita sudah mengalami masa sulit bersama. Selain itu, hanya kau yang bisa
mengendalikanku. Jadi, aku memilih kalian bertiga.” Jelas Naruto super panjang
lebar.
“Maka kami akan menghajarmu habis2an,” ketiga
lainnya kompak mengutarakan komentar pedasnya.
“Sungguh, lagi2 kalian mengintimidasiku”, keluh
Naruto sambil menggigiti kemeja sekolahnya.
>TO BE CONTINUED>>